Dream House: Antara Tragedi dan Keindahan Halusinasi (Reviews)

Untuk memiliki waktu luang yang lebih banyak demi keluarganya, Will Atenton (Daniel Craig) akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan lamanya sebagai editor di perusahaan penerbitan di kota New York, Amerika Serikat.

Will kemudian pindah rumah di sebuah kota kecil bersama istrinya Libby (Rachel Weisz) dan kedua putrinya Trish (Taylor Geare) serta Dee Dee (Claire Geare). Secara bertahap, mereka bekerjasama untuk merenovasi rumah tersebut sesuai dengan impiannya.

Ditengah keharmonisan yang mereka bentuk di rumah baru tersebut, Dee Dee mulai mengeluh dan merasa tidak betah karena sering melihat sosok pria yang tidak dikenal di jendela. Selain itu, warga sekitar juga sering menunjukkan sikap yang kurang ramah terhadap kediaman dan keluarga Will tanpa alasan.

Kecurigaan Will terhadap rumah barunya itu akhirnya terkuak.
Kediaman yang sebelumnya ditempati oleh keluarga Ward tersebut, adalah salah satu saksi bisu dari tragedi pembunuhan sadis yang dilakukan oleh Peter Ward yang dianggap tega membunuh istri dan kedua anaknya. Peristiwa itu tentu menjadi aib bagi lingkungan sekitar, serta akan selalu dipandang sinis untuk siapapun yang tinggal didalamnya.

Semakin jauh Will menyelediki sejarah dari rumahnya itu, perlahan namun pasti dia akhirnya mengetahui kalau Peter Ward itu adalah dirinya sendiri yang sebelumnya dianggap psikopat oleh warga sekitar.

Secara keseluruhan, film garapan Jim Sheridan yang berdurasi 92 menit ini penuh dengan misteri seakan ingin mengajak penonton untuk lebih sedikit berkonsentrasi dengan alur ceritanya. Selain itu, film Dream House juga memberikan pesan tentang rasa kesetiaan dan kesempatan untuk perubahan sikap yang lebih positif.